Rabu, 13 Maret 2013

Komunikasi Politik dan Ideologi Politik


I.                  PENDAHULUAN
Komunikasi politik merupakan penyampaian pesan-pesan politik dari komunikator kepada komunikan dalam arti luas. Berdasarkan pembatasan konsep komunikasi politik tersebut, terdapat dua hal yang perlu mendapatkan penekanan dalam proses komunikasi politik. Pertama, bahwa yang membedakan komunikasi politik dengan komunikasi yang lain terletak pada pesan yang disampaikan berupa pesan-pesan politik. Kedua, pengertian “dalam arti luas” menunjuk pada saluran yang digunakan dalam komunikasi politik dan level masyarakat. Artinya, komunikasi politik dapt menggunakan saluran atau media apapun yang ada dalam masyarakat dan dapat terjadi pada level manapun dalam masyarakat.
Ideologi adalah suatu pandangan hidup atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalamyang dipunyai dan dipegang oleh suatu masyarakat tentang bagaimana cara yang sebaiknyamengatur tingkah laku bersama dalam segi kehidupan manusiawi (Alfian, 1980:109). Ideologi juga dapat diartikan sebagai pandangan hidup, filsafat hidup atau sikap menal yang dapatdimiliki oleh indivedu atau masyarakat dalam kehidupan bersama.
Ideologi selalu menjadi sumber yang pokok terjadinya kebebasan informasi dalamkomunikasi politik, sehingga ideologi akan membentuk proses terbentuk dan terbinanya OpiniPublik suatu bangsa.













II.               PEMBAHASAN
KOMUNIKASI POLITIK DAN IDEOLOGI POLITIK
A.   Komunis
Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuahmanifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
Pada prinsipnya, menurut komunis semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata, Komunisme memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham liberalisme.
Komunikasi Politik dan Ideologi Komunis
Ø  Suprastruktur komunikasi: sikap Elit Berkuasa,Kebijaksanaan Komunikasi, Sentralisasi sumber-sumber Komunikasi
Ø  Sistem komunikasi pada negara-negara penganut ajaran Marxi selalu berdasar kepada produk-produk pemikiran Karl Marx.
Ø  Elit politik sebagai elit suprastruktur terdiri dari pemerintah dan partai. Merekamenginterpretasikan simbol-simbol ideologi ke dalam simbol-simbol kekuasaan, dan kedalam simbol-simbol masyarakat.
Ø  Proses komunikasi yang berlangsung dalam suasana suprastruktur komunikasi atausuprastruktur politik bersifat monomorphic yaitu bersumber dari satu topik ideologi.
Ø  Produk-produk komunikasi nasional bersifat indoktrinatif, instruktif, regulatif dan
           informatif.
Ø  Sumber-sumber komunikasi berada pada penguasa dan disentralisasikan ke dalampemerintahan pusat. Komunikasi berlangsung secara vertikal, mengalir melalui struktur
formal.
Ø  Di negara-negara komunis khususnya Uni Soviet, maka publik-publik media massa,terutama surat kabar telah ditentukan oleh pemerintah.
Ø  Suasana Infrastruktur Komunikasi: Kebebasan Berkomunikasi,Perkembangan PendapatUmum, serta di dalam Mengelola Media MassaSuasana infrastruktur sebagai tolok ukur untuk memahami dalam sistem apa komunikasi ituditerapkan.
Ø  Di dalam sistem totaliter komunis, maka infrastruktur komunikasi tidak memberi kontribusiterhadap kelangsungan sistem, karena infrastruktur komunikasi telah dipola menurutkepentingan elit berkuasa.
B.     Pancasila
Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara Republik Indonesia, baik ditinjau dari sudut bahasa maupun sudut sejarah.

Menurut Ir. Soekarno.Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia
Menurut PANITIA LIMA, Pancasila adala lima asas yang merupakan ideologi negara. Kelima sila itu merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hubungan antara lima asa erat sekali, berangkaian, dan tidak berdiri sendiri. 



PADA LAMBANG NEGARA RI "GARUDA PANCASILA"
Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.

Komunikasi Politik dan Ideologi Pancasila
Ø   Pengelola sumber-sumber komunikasi lebih tinggi frekuensinya berada pada Presiden, baik sebagai kepala pemerintahan (eksekutif) maupun sebagai kepala negara.
Ø   Kehidupan infrastruktur komunikasi berkembang sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai lembaga input bagi suprastruktur komunikasi.
Ø   Pendapat umum dijamin oleh ketentuan peraturan yang berlaku, sesuai dengan sifatnyabahwa Negara Indonesia adalah sebagai negara hukum (rachts staat).
Ø   Pengaturan hak-hak asasi manusia sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di Indonesia. Halini sebagai suatu identitas bahwa sistem komunikasi Indonesia berbeda dengan sistem lain.Dalam hal kesertaan masyarakat di bidang media massa, maka masyarakat diberikesempatan untuk mengelolanya.
Ø   Pers yang berorientasi, bersikap dan bertingkah laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila danUndang-Undang Dasar 1945 (Dewan Pers, 1984).
Ø   Hakekat pers Pancasila menurut dewan pers : pers yang bebas dan bertanggung jawab dalammenjalankan fungsinya sebagai penyebar informasi yang benar dan objektif, penyaluraspirasi rakyat dan control sosial yang konstruktif
Ø   Pers Pancasila dilatarbelakangi oleh filsafat Pancasila dan sistem sosial dan politik sertasistem hukum sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945, hal ini menunjukkan bahwapers Pancasila memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan sistem pers di negaralain. Pers Pancasila diluar paham liberal dan otoriter yang dikenal luas di seluruh dunia
C.    LIBERALISME
Definisi liberalisme adalah suatu ideologi atau ajaran tentang negara, ekonomi, dan masyarakat yang mengharapkan kemajuan di bidang budaya, hukum, ekonomi, serta tata kemasyarakatan atas dasar kebebasan individu, agar dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya itu sebebas mungkin. Inti pokok liberalisme adalah terjaminnya kemerdekaan individu mengingat masyarakat dibentuk dari individu-individu.

Ciri Negara Penganut ideology Liberal
Berdasarkan pengertian liberalisme di atas, kita dapat membuat kesimpulan bahwa negara yang menganut ideology  liberal memiliki ciri-ciri:
·      Pertama, demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik.
·      Kedua, anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
·      Ketiga, pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat keputusan untuk diri sendiri.
·      Keempat, kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk. Oleh karena itu, pemerintahan dijalankan sedemikian rupa sehingga penyalahgunaan kekuasaan dapat dicegah. Pendek kata, kekuasaan dicurigai sebagai hal yang cenderung disalahgunakan, dan karena itu, sejauh mungkin dibatasi.
·      Kelima, suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian besar individu berbahagia. Walau masyarakat secara keseluruhan berbahagia, kebahagian sebagian besar individu belum tentu maksimal. Dengan demikian, kebaikan suatu masyarakat atau rezim diukur dari seberapa tinggi indivivu berhasil mengembangkan kemampuan-kemampuan dan bakat-bakatnya. Ideologi liberalisme ini dianut di Inggris dan koloni-koloninya termasuk Amerika Serikat

Komunikasi Politik dan Ideologi Liberal
Dalam ideology Liberal Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan lembaga atau pemerintah.
komunikasi politik di negara yang menganut sistem politik demokrasi liberal mengalir dari bawah (rakyat) ke atas (penguasa), karena media massa diletakkan jauh dari kekuasaan dan lebih dekat dengan rakyat. Demokrasi liberal mengutamakan bentuk pulic relation yang mengandalkan komunikasi dua arah. Hal ini dapat terjadi berkat adanya kebebasan informasi yang dimiliki oleh media massa yang betul – betul berkembang sebagai kekuatan pembentuk Opini Publik dalam masyarakat yang demoktratis. 

Setelah melewati sejarah yang panjang, ternyata sistem komunikasi politik otoritarian dan libertarian mengalami perkembangan masing - masing dua variasi. Dalam sistem libertarian muncul koreksi dengan lahirnya “sistem tanggung jawab sosial pers” dari media massa. Kemudian dikoreksi lagi dengan munculnya “sistem media demokratik parsisipan”
D.    Fasis
Fasisme adalah gerakan radikal ideologi nasionalis otoriter politik. Fasis berusaha untuk mengatur bangsa menurut perspektif korporatis, nilai, dan sistem, termasuk sistem politik dan ekonomi. 
Berdasarkan dasar teori sebelumnya telah diketahui arti dari  Ideologi dan Fasisme. Sehingga dari kedua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa Ideologi Fasisme merupakan sebuah paham politik yang menjunjung kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Ada pula yang mengartikan bahwa ideologi Fasisme adalah suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat terlihat.
Fasisme sesungguhnya merupakan ideologi yang di bangun menurut hukum rimba, fasisme juga bertujuan membuat individu dan masyarakat berfikir dan bertindak seragam, untuk mencapai tujuan ini fasisme menggunakan kekuatan dan kekerasan bersama semua metode propaganda bahkan melakukan genocide (pemusnahan secara teratur terhadap suatu golongan atau bangsa).Hal tersebut dikarenakan menurut ideologi fasis, Negara bukan ciptaan rakyat merupakan ciptaan orang kuat .Bila orang kuat sudah membentuk organisasi Negara, maka negara wajim menggembleng/memaksakan dan mengisi jiwa rakyat. Fasisme sebagai ideologi berkembang pada abad ke 20 ia menyebar dengan pesat di seluruh dunia pada perang dunia.

Komunikasi Politik dan Ideologi Fasis
Dalam Ideologi Fasis, Komunikasi politik merupakan sesuatu yang penting selain dari kekerasan fisik yang bersifat memaksa untuk mengikuti segala yang ditetapkan oleh pemimpin tertinggi. karisma seorang pemimpin sangat penting  yang harus  menguasai teknik-teknik retorika dan mampu ‘bersimpati’ (tentu simpati sebagai bagian dari taktik politis) terhadap penderitaan dan mengangkat mereka dari kubangan rasa malu dan rendah diri sebagai sebuah bangsa atau ikatan entitas politis lainnya yang sedang bergerak menurun (dekaden); pemimpin yang menguasai teknik-teknik memobilisasi massa dan juga menguasai cara-cara persuasi lewat media massa dan media elektronik lainnya, mempunyai backingelite yaitu para pakar dan teknisi (teknokrasi).
Pengelolah Sumber-sumber komunikasi sepenuhnya dipegang oleh pemimpin tertinggi suatu Negara.Komunikasi politik berisi tentang propaganda dan pemberitaan tentang hal-hal yang baik dari seorang pemimpin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar