KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur
saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan
rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat
waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “IMIGRASI Dan KEPENDUDUKAN NEGARA BERKEMBANG”
Penulisan makalah
adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Pemikiran Politik Negara-negara berkembang.
Saya menyadari bahwa
masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Maka kritik dan
saran sangat harapkan guna perbaikan-perbaikan makalah yang akan datang.
Terima kasih.
Penyusun
Makassar,
13 Desember 2012
Halaman Sampul
Kata Pengantar…………………………………………………………………1
Daftar Isi………………………………………………………………………...2
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang……………………………………………………….3
B. Rumusan Masalah………………………………………………….…3
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Penegertian
Imigrasi…………..…………..……..………………….4
B.
Pengertian
kependudukan… ..…………………………………..….5
C.
Proses
imigrasi…………………………...…………………….… ...5
D. Kependudukan di Filipina…………………………………………...6
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Filipina
merupakan contoh Negara berkembang yang ada di kawasan asia Negara berkembang
yang memiliki
ciri-ciri kependudukan yang sama dengan Negara-negara berkembang lainnya, yaitu
tingginya jumlah penduduk. Menurut laporan jumlah Dana Kependudukan PBB (UNFPA),
Filipina merupakan salah satu negara yang menempati posisi ke-12 dalam daftar
negara terpadat di dunia dengan 94,9 juta penduduk pada tahun 2011.Pada tahun
2005, Filipina juga berada di urutan ke-12 di dunia dalam jumlah penduduk
dengan jumlah 86,2juta penduduk.
Masalah itulah yang menimbulkan masalah
bagi Filipina dalam mengembangkan pembangunan dan bidang-bidang kehidupan
lainnya.Dimana ditandai dengan adanya aspek-aspek kependudukan yang tidak merata satu sama lain dan tidak adanya
keseimbangan didalamnya misalnya kelahiran(fertilitas),kematian(moralitas),dan
perpindahan penduduk(migrasi).
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud
Imigrasi?
2.
Apa yang
dimaksud kependudukan?
3.
Seberapa besar
terjadinya imigrasi di Filipina dan apa akibatnya?
4.
Analisis
kependudukan di Filipina berdasarkan geografis,social,ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Imigrasi
Istilah imigrasi berasal
dari bahasa Latin migratio yang berarti perpindahan orang dari suatu tempat
atau negara menuju ke tempat atau negara lain (M. Iman Santoso, 2004). Ada
istilah emigratio yang memiliki arti berbeda, yaitu perpindahan penduduk dari
suatu wilayah atau negara ke luar menuju wilayah atau negara lain. Sebaliknya
istilah immigratio dalam bahasa Latin mempunyai arti perpindahan penduduk dari
suatu negara untuk masuk ke dalam negara lain. Pada hakekatnya emigrasi dan
imigrasi itu menyangkut hal yang sama yaitu perpindahan penduduk antarnegara,
tetapi yang berbeda adalah cara memandangnya. Ketika seseorang pindah kenegara
lain, peristiwa ini dipandang sebagai peristiwa emigrasi, namun bagi negara
yang didatangi orang tersebut sebagai peristiwa imigrasi.
Konferensi internasional tentang emigrasi dan imigrasi, tahun 1924 di Roma memberikan definisi imigrasi sebagai suatu: “Human mobility to enter a country with its purpose to make a living or for residence.” (Gerak pindah manusia memasuki suatu negeri dengan niat untuk mencari nafkah dan menetap disana).
Konferensi internasional tentang emigrasi dan imigrasi, tahun 1924 di Roma memberikan definisi imigrasi sebagai suatu: “Human mobility to enter a country with its purpose to make a living or for residence.” (Gerak pindah manusia memasuki suatu negeri dengan niat untuk mencari nafkah dan menetap disana).
Ketika muncul konsep negara dan kedaulatan atas suatu wilayah tertentu, maka, dalam melakukan perlintasan antarnegara, digunakan paspor yang secara harfiah berarti melewati (pintu masuk) pelabuhan. Paspor adalah pas atau izin melewati pelabuhan atau pintu masuk, yang berasal dari kata to pass yaitu melewati, dan port yaitu pelabuhan atau pintu masuk. Paspor ini biasanya memuat identitas kewarganegaraan pemegangnya. Oleh karena itu negara yang mengeluarkan berkewajiban memberi perlindungan hukum dimana pun kepada pemegang berada. Selain itu di dalam paspor dicantumkan kepada semua pihak yang berkepentingan untuk mengizinkan pemegang paspor berlalu secara leluasa, memberi bantuan, dan perlindungan kepadanya di dalam melintasi batas suatu negara.
B.
Pengertian Kependudukan
Penduduk
adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis suatu negara selama
enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan
tetapi bertujuan menetap.
Kependudukan
adalah hal ihwal yang berkaitan dengan
jumlah, struktur, umur, jenis kelamin,
agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian,
persebaran, mobilitas dan kualitas serta
ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
C. Proses Imigrasi di Filipina
Imigrasi di Filipina tidak
terlalu banyak hal ini dikarenakan pemerintah
Filipina betul-betul mempress imigran-imigran yang akan masuk dalam
Negara tersebut.Pemerintah sangat ketat menjalankan ketentuan-ketentuan dalam
menerima imigran dari Negara lain.Mengingat jumlah penduduk yang cukup
tinggi,dimana angka kelahiran(fertilitas) yang tinggi.dan menjadi masalah yang
cukup berat bagi pemerintah Filipina saat ini.adapun kettentuan-ketentuan yang
dibuat pemerintah filipina dalam menerima imigran yaitu
Selain memiliki paspor yang valid minimal hingga 6 bulan ke
depan, penumpang juga harus memperhatikan ketentuan berikut:
Pekerja Kontrak antar Negara dan
Penduduk Tetap di Negara Asing
Harus
memiliki Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (OEC) dari Administrasi Ketenagakerjaan
Luar Negeri Filipina (POEA), yang bisa diperoleh dari POEA Balik Manggagawa
Processing Division. Penumpang harus memiliki tanda bukti penduduk tetap di
negara asing dan kartu izin kerja yang valid.
Penumpang yang Bepergian dengan
Anak-anak di Bawah Usia 18 Tahun
Berlaku
mulai April 2006, perjalanan remaja dengan satu (1) orang tua tidak memerlukan
Pemeriksaan DSWD. Namun, untuk perjalanan penumpang remaja dengan satu orang
dewasa selain orang tua mereka (msl. tante, paman, kakek/nenek dan lainnya),
Pemeriksaan DSWD merupakan keharusan.
Penumpang yang Bepergian sebagai
Pelancong
Harus
memeriksa penerbangan balik (tidak lebih dari satu (1) bulan), dan harus
memiliki surat undangan/pernyataan tertulis dari sponsor yang distempel timbul
dan diotentikasi sepatutnya oleh kantor Konsulat Filipina di negara asing
(salinan asli).
D. Kependudukan di Filipina
Analisis berdasarkan Kondisi Geografis, Sosial, dan Ekonomi
a. Kondisi
Geografis
Secara
astronomis, Filipina terletak antara 6°LU – 19°LU dan 116°BT – 126°BT. Filipina
terletak di bagian tenggara Asia, berhadapan dengan Provinsi Taiwan Tiongkok
dan terpisah oleh selat di utara. Negara ini berhadapan dengan Indonesia dan
Malaysia dan dipisahkan oleh Laut Sulawesi dan Selat Balak di bagian selatan
dan barat daya. Sebelah timur Filipina adalah Samudera Pasifik dan di sebelah
barat berupa Laut Tiongkok Selatan. Filipina terdiri dari 7.107 buah
kepulauan besar dan kecuk , dengan luas totalnya mencapai 299.700 kilometer
persegi. Filipina merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri atas 7.107
pulau. Di antara jumlah pulau tersebut terdapat dua pulau yang besar yaitu
Pulau Luzon (sebelah Utara) dan Pulau Mindanau (sebelah Selatan).
Berdasarkan
letak lintangnya Filipina mempunyai iklim tropis
(panas) yang dipengaruhi oleh angin monsun. Negara ini memiliki suhu udara,
rata-rata curah hujan, serta tingkat kelembaban yang tingggi. Suhu udara
rata-rata 27 derajat Celcius, curahan hujannya pertahun tercatat 2.000 sampai
3.000 milimeter.
Filipina
merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak gunung api sebagai rangkaian
Pegunungan Sirkum Pasifik. Kondisi tanah yang subur sangat menunjang kegiatan
agraris yang meliputi bidang pertanian (berupa padi, jagung, dan abaca atau
serat manila), bidang perikanan dan kehutanan (hampir separuh wilayah
daratannya berupa hutan). Selain itu sungainya yang pendek-pendek dengan aliran
deras dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.
Kondisi
geografis dengan bentuk kepulauan, memiliki wilayah yang sangat luas, serta
kondisi alam dan kandungan yang ada di dalamnya mempengaruhi unsure kependudukan
di Filipina. Hal tersebut berpengaruh dalam distribusi penduduk dan juga
banyaknya penduduk yang menetap di wilayah tersebut. Negara Kepulauan, seperti
Filipina, ditambah wilayah yang luas umumnya memiliki jumlah penduduk yang
banyak dan persebarannya tidak merata. Sebab, luas setiap pulau berbeda-beda.
Sehingga, penduduk yang tinggal menyesuaikan dengan kondisi alam di pulau yang
mereka tinggali. Kondisi geografis seperti itu berkaitan erat dengan kepadatan
penduduk yang tinggi serta jumlah penduduk yang tinggi.
Dua
pulau besar di Filipina yaitu Pulau Luzon dan Mindanau dicirikan dengan
pegunungan tinggi dan dataran aluvial yang subur, sehingga banyak penduduk yang
datang, terutama para imigran dari China, Amerika, dan Asia Selatan.
Pulau-pulau kecil di Filipina juga memiliki topografi relatif datar, sehingga
cocok dijadikan permukiman maupun lahan pertanian, sehingga semakin banyak
penduduk yang menetap di Filipina.
Filipina
dibagi menjadi sebuah hirarki Satuan Pemerintah Lokal (SPL) denganprovinsi sebagai
satuan utama. Filipina dibagi 3 grup pulau yaitu Luzon, Visayas danMindanao.
Kemudian dibagi menjadi 17 Region, 80 Provinsi, 120 Kota, 1.511 Munisipalitasdan
42.008 distrik.
Seluruh provinsi dikelompokkan menjadi 17 Wilayah ('Region') untuk kemudahan
administratif. Kebanyakan kantor pemerintah memiliki kantor regional untuk
melayani provinsi-provinsi di dalamnya. Wilayah ini tidak memiliki pemerintahan
lokal yang terpisah, kecuali Mindanao
Muslim dan Wilayah
Administratif Cordillera, yang memiliki otonomi sendiri.
b. Kondisi
Sosial
Ø Kepadatan
penduduk
Masalah
kepadatan penduduk yang tinggi beserta masalah-masalah lain yang timbul
akibatnya menyebabkan kemajuan Negara Filipina terhambat. Sebab, dengan adanya
kepadatan penduduk disertai distribusi penduduk ang tidak merata, maka untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat membutuhkan proses yang cukup lama. Sehingga,
saat ini pemerintah (atas dukungan Amerika) menggalakkan program Keluarga Berencana
(KB) serta pembagian alat kontrasepsi bagi penduduk usia subur di Filipina guna
mencegah terjadinya peningkatan jumlah penduduk. Namun, kebijakan ini mendapat
pertentangan dari pihak gereja khatolik di Negara tersebut. Sebab, hal tersebut
dirasa melanggar kehendak Tuhan dan perintah Tuhan untuk memiliki keturunan
sebanyak-banyaknya.
Ø Pendidikan
Dari
segi pendidikan, penduduk di Filipina sudah cukup maju meskipun masih terdapat
beberapa kelompok yang buta huruf. Namun, seperti Negara berkembang lainnya,
pembangunan gedung-gedung sekolah dan sarana prasarana pendidikan masih kurang
intensif. Menurut United Nation Development Program (UNDP, 2004), kualitas
pendidikan di Filipina berada di urutan keempat setelah Singapura, Malaysia,
dan Thailand. Namun, masih terdapat beberapa masalah dalam sistem pendidikan
yang ada.
Amerika
sebagai mantan penjajah Filipina, memiliki pengaruh besar bagi perkembangan
bangsa Filipina. Amerika melakukan berbagai perubahan signifikan bagi Filipina.
Sistem pendidikan dan demokrasi dibangun, bahasa Inggris menjadi bahasa
nasional, sistem administrasi publik dibuat serta berbagai transformasi “American way“ lainnya dikembangkan ke
masyarakat Filipina. Namun, menurut Constantino (1974), sistem pendidikan yang
diajarkan oleh Amerika adalah “mis-education” bagi bangsa Filipina. Pendidikan
Amerika membuat de-Filipinanisasi bagi generasi mudanya. Mereka menempatkan
kultur, nilai, gaya hidup Amerika sebagai ukuran superior yang harus dirujuk.
Cerita tentang kejayaan kepahlawan Amerika serta keunggulan institusi Amerika
mengobsesi generasi muda, menempatkan model “American society“ sebagai bentuk ideal bagi kehidupan masyarakat
Filipina. Hasil akhirnya, Filipina menjadi pasar yang bersahabat bagi
membajirnya produk-produk “made in
America”. Dampak dari mis-education inilah yang menjadi problem besar bagi
Filipina dewasa ini.
Ø Lingkungan
Masalah
lingkungan banyak terjadi di Filipina terutama masalah polusi udara, pencemaran
air, degradasi hutan, erosi tanah akibat pembangunan, dan adanya kerusakan
biota laut seperti koral yang sudah parah. Kepadatan penduduk yang tinggi
menyebabkan masalah lingkungan semakin banyak. Pola hidup sebagian besar
penduduk Filipina masih apatis terhadap lingkungan dan upaya pelestariannya.
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, apabila tidak ada peningkatan
kualitas di sector lingkungan, maka degradasi lingkungan akan semakin meningkat
dan dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat itu sendiri.
Ø Suku/etnis
Tiga
kelompok minoritas terbesar asing adalah orang Tionghoa, Amerika,
danAsia Selatan. Sisanya adalah orang-orang Eropa, Arab, Indonesia, Korea,
dan Jepang.
Orang-orang Mestizo adalah
minoritas sebesar 1-2% yang berpengaruh. Dalam penelitian dari Universitas Stanford,
ditemukan bahwa 3,6% populasi memiliki turunan dari bangsa Eropa. Hal tersebut
menyebabkan angka migrasi masuk di Filipina mengalami peningkatan pasca
kemerdekaan Filipina. Sehingga, tingkat prtumbuhan penduduk mengalami
peningkatan, terutama pada tahun 2008.
Ø Agama
Penduduk
Filipina mayoritas beragama Katolik 80%,
hal ini disebabkan Filipina merupakan bekas jajahan Spanyol,
dilanjutkan dengan Protestan 10%,
hal ini karena Filipina dijajah Amerika
Serikat, dilanjutkan dengan Islam 5%
yang mayoritas berada diPulau
Mindanao, lalu Buddha 2.5%
yang merupakan penduduk pendatang dari Korea
Selatan, Republik Rakyat China, Malaysia, Singapura, Jepang, India,
dan Vietnam.
Sebanyak 0.4% menyatakan dirinya Atheis dan
2.1% beragama lain.
Di
beberapa sumber tertentu, terutama mengenai data kependudukan, tidak mencantumkan
data penduduk selain agama Katholik, terutama muslim. Hal ini disebabkan oleh
adanya pengaruh Amerika terhadap ketidaksetujuannya atas pemisahan kekuasaan
penduduk Muslim di wilayah utara. Sebab, banyak terjadi kesenjangan dan
diskriminasi pemerintah terhadap penduduk muslim.
Ø Pertahanan
dan Keamanan
Filipina
termasuk dalam urutan 56 Negara Gagal yang dirilis oleh organisasi Fund for
Peace akibat buruknya kualitas pertahanan dan keamanan di Negara tersebut
dengan nilai 8,4. Nilai tersebut mendekati angka 10 yang berarti kualitas dalam
hal tersebut sudah kritis. Banyak terjadi kerusuhan, demo, dan juga konflik
antar penduduk baik dalam masalah agama maupun penolakan terhadap kebijakan
pemerintah. Pemerintahan Filipina dianggap kurang memiliki kewenangan dan
kemampuan dalam menangani hal tersebut. penduduk menganggap pemerintahan tunduk
kepada Amerika. Banyaknya jumlah penduduk disertai kepadatan penduduk yang
tinggi dan heterogen menimbulkan kesempatan konflik yang besar. Apabila tidak
ditangani secara serius, gerakan separatisme akan semakin gencar dilakukan.
c. Ekonomi
Ekonomi
Filipina merupakan keempat terbesar di Asia Tenggara dan ketiga puluh enam
didunia berdasarkan PDB. Filipina menganut sistem ekonomi campuran dengan
industri utama bergerak pada bidang pengelolaahan makanan, tekstil, elektronik,
dan otomotif. Pusat industri utama bergerak pada bidang pengolahan makanan,
tekstil, elektronik dan otomotif. Pusat industri umumnya berada di daerah Metro
Manila dan Metro Cebu. Agrikultur masih memegang peranan penting dalam perkembangan
ekonomi di Filipina. Amerika Serikat dan Jepang telah menjadi mitra ekspor
utama Filipina. Selain itu, RRC, Singapura, Hong Kong, Korea Selatan dan Jerman
juga menjadi mitra ekspor terbesar Filipina. Sebagian besar ekspor berupa
barang komponen elektronik dan semi konduktor, disamping itu hasil alam seperti
gas alam, minyak kelapa dan buah - buahan menjadi andalan utama bidang ekspor
hasil alam. Filipina tergabung dalam beberapa forum ekonomi internasional
seperti ASEAN, WTO dan APEC.
Jumlah
penduduk Filipina yang banyak sudah mulai dikelola dengan baik oleh pemerintah,
meskipun membutuhkan proses yang tidak singkat. Kondisi SDA tiap wilayah yang
heterogen juga mulai dioptimalkan, sehingga kegiatan eksport semakin
berkembang.
BAB III
PENUTUP
Filipina merupakan salah satu dari banyak Negara berkembang yang
ada di dunia.Negara ini memiliki jumlah penduduk sekitar 94.9 juta
jiwa.sehingga Negara ini menempati posisi ke-12 dalam daftar Negara yang padat
penduduk.Hal inilah yang menjadikan Filipina dalam pembangunanannya mengalami
perlambatan.
Imigrasi yang terjadi di Filipina
tidak terlalu banyak,baik itu imigran legal maupun illegal.hal ini disebabkan
karena Pemerintah Filipina memperhatikan betul setiap imigran yang hendak masuk
ke Filipina.banyak persyaratan ketika ingin melakukan imigrasi di Filipina.dan
di setiap daerah perbatasan Negara sangat dijaga ketat untuk menghindari adanya
imigran gelap.
Kependudukan di
Filipina seperti halnya di Indonesia memiliki masalah tersendiri mulai dari
kepadatan penduduk yang kemudian menimbulkan efek-efek dari kepadatan tersebut.mulai
dari tidak meratanya pendidikan hingga timbulnya masalah lingkungan yang di
akibatnya banyak jumlah penduduk yang ada.Dinamika penduduk yang ada di
Filipina merupakan dinamika yang sudah lumrah bagi Negara berkembang.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar